Sebuah puisi yang dibuat oleh saya dan teman saya, untuk sahabat-sahabat yang selalu mewarnai pagi hari.
This isi it :
Sahabat di Pagi Hari
hangat.. sehangat senyummu
Selembut suara air mengalir
Sapaanmu mengembangkan senyumku
Bunga-bunga melambai
Burung-burung berkicau menyambut pagi ini
Sebening tetesan embun
Mengalir menyejukan hati
Menyapa penuh senyuman
Melukiskan kebahagiaan pagi ini
Puisi selanjutnya karya teman saya dan saya sendiri. Puisi ini dibuat ketika seorang teman merasa kecewa atas apa yang dialaminya, menggambarkan kesedihan dan kekecewaannya.
This is it :
Kecewa
Kulihat bayangmu semakin redup
Pelan-pelan menghilang
Hanya tinggal kenangan masa lalu
Tertinggal dan menetap direlung hatiku
Terselimuti kabut kekecewaanku
Saat mataku tak menemukan sosok dirimu
Nah.. untuk yang berikut ini.. ini adalah puisi yang sangat saya sukai, tentang Ibu..
Ibu merupakan sosok yang sempurna dimata saya, sangat sempurna... tak mampu di jelaskan dan diungkapkan seberapa besar cinta dan kasih yang ia berikan.
This is it :
Cinta Kasih Ibu
Lewat suara lembutmu
Tatapanmu... selalu tersimpan dalam rinduku
Segala ketulusan ada padamu
Di saat canda, tawa, sedih kau selalu ada
Kau selalu membuatku nyaman Ibu..
Berada di sampingmu.. ternyaman bagiku
Sejuta cinta kau berikan
Lewat senyummu
Ribuan kasih tercurahkan
kau mampu hilangkan gundah hatiku
Setiap tetesan air mataku, kau jadikan senyuman..
Memberi ruang ternyaman tak tergantikan
Untuk puisi yang satu ini, saya dan teman saya membuatnya di saat hujan turun begitu deras ketika kami pulang kuliah. Suasana yang mengingatkan teman saya kepada seseorang... dan saya juga begitu.. hehe.
This is it :
Hujan
Saat rintik hujan membasahi
Butiran tetes hujan menetes dalam relung hatiku
Semakin deras hujan
Semakin memenuhi rinduku
Tebaklah sebanyak apa aku merindukanmu
Sebanyak tetesan hujan deras siang ini..
Tetesan hujan tlah berhenti..
Namun rinduku tak berhenti
Kulempar pandangan keluar jendela
Menatap pohon rindang..
Bayang dirimu terlihat berseri menatapku
Namun sekejap kau menghilang..
Saat ku kedipkan mata ini..
Menghadirkan perasaan..
Bahwa jauh di sana..
Ku yakin kau merindukanku...
Puisi yang menggambarkan suasana hati teman saya, Euis Encar namanya, ketika ia sangat merindukan seseorang yang berarti baginya.
This is it :
Rindu
Sebesar apakah rinduku padamu?
Mungkinkah...
Seperti mentari yang menyinari pagi...
Mungkinkah...
Seperti sang rembulan yang menyinari malam
Nyatanya tak begitu..
Tetapi..
Seperti rintik hujan membasahi bumi
Tak mampu kuhitung...
Seperti oksigen yang kau hirup setiap hari
Seperti tiupan angin yang tak mampu kugenggam...
Puisi karya saya sendiri, puisi ini terlintas begitu saja tanpa perencanaan ketika saya sedang menggambar diatas kertas dan menuliskan puisi ini di atas gambar yang saya buat.
This is it.
Gemuruh
Sepiku tanpa jawab..
Gemuruh yang terhenti
Dikala menanti..
Melemahkan kelopak mata...
Tiada kata mampu terucap
Saat tergambar tiada aku..
Gemuruh terus bergejolak
Namun perlu sehari...
Sejauh namun menyadari...
Bukti gemuruh itu pasti.
Dua puisi yang saya buat ini, spesial untuk temanku tersayang yang waktu itu suasana hatinya sangatlah buruk, namun kini semuanya tlah berlalu. Puisi yang menggambarkan keadaan temanku waktu itu. Meskipun begitu.. puisi ini masih saya simpan. Semoga saja sahabatku natinya tidak akan sedih dan galau-galau lagi.
This is it : For Melawati
Kesetiaan
Kesetiaan bukanlah puisi..
Kesetiaan bukanlah kata dan ribuan kata
Kesetiaan adalah nyawa..
Hidup dan tumbuh di hati tulus terdalamku
Kesetiaan adalah emas..
Tak mudah dimiliki
Tak mudah didapatkan...
Kesetiaan yang tulus kurasakan...
Rapuh namun kokoh...
Kesetiaanku seindah terbitnya mentari
Sedalam kau gali bumi hingga ujung
Seluas ruang hampa angkasa...
Sebanyak jutaan bintang di langit..
Kesetiaan ini takan kulukai
Takan kuhancurkan
Kuberikan kesetiaan hatiku..
Balas aku dengan setiamu...
Tatap mataku..
Jauh di dalamnya kau bisa temukan
Hanya satu di hatiku
Sadarilah
betapa setianya aku padamu...
Kesedihanku
Apa salahku?
Apa kurangku?
Tak cukupkah kuyakini hatimu?
Tak cukupkah ketulusan hatiku yang setulusnya hanya padamu?
Dalam pedulinya aku padamu
Ku lihat kau dengannya...
Kudengar kau dengannya...
Aku dihadapanmu membeku membisu..
Seketika itu kau nyalakan api sebesar-besarnya
Meluapkan seluruh perasaan yang terbakar
Membakar hatiku..
Meneteskan air mataku.
Langitpun menangis akan kepedihan hatiku terasa
Dalam deras hujan kutinggalkanmu...
Begitu tersayat hatiku..
Tajam dan dalam..
Aku menangis...
Muak aku padamu!
Kau duakan aku..
Melukai seluruh kesetiaanku
Ingin kulempar kau..
Sejauh dari pandanganku
Luka yang teramat pedih...
Begitu sulit menerima hadirmu
Takan hatiku kembali
Kesedihanku...
Kekecewaanku..
Kemarahanku...
Menghabiskan seluruh hatiku untukmu selamanya...
Kita berakhir....
Nah itulah puisi yang dapat saya posting untuk saat ini... Meskipun kami tak begitu hebat dalam membuat puisi, meskipun kami bukanlah orang-orang yang puitis, tetapi, kami mencoba belajar untuk mengisi waktu luang. Masih banyak puisi yang saya buat bersama teman-teman saya lain kali akan saya posting lagi.
This isi it :
Sahabat di Pagi Hari
Karya : Elis Siti Nurjanah & Eva Dianita
Sinar mentari pagi ini begitu indahhangat.. sehangat senyummu
Selembut suara air mengalir
Sapaanmu mengembangkan senyumku
Bunga-bunga melambai
Burung-burung berkicau menyambut pagi ini
Sebening tetesan embun
Mengalir menyejukan hati
Menyapa penuh senyuman
Melukiskan kebahagiaan pagi ini
Puisi selanjutnya karya teman saya dan saya sendiri. Puisi ini dibuat ketika seorang teman merasa kecewa atas apa yang dialaminya, menggambarkan kesedihan dan kekecewaannya.
This is it :
Kecewa
Karya : Elis Siti Nurjanah & Eva Dianita
Ketika aku terdiamKulihat bayangmu semakin redup
Pelan-pelan menghilang
Hanya tinggal kenangan masa lalu
Tertinggal dan menetap direlung hatiku
Terselimuti kabut kekecewaanku
Saat mataku tak menemukan sosok dirimu
Nah.. untuk yang berikut ini.. ini adalah puisi yang sangat saya sukai, tentang Ibu..
Ibu merupakan sosok yang sempurna dimata saya, sangat sempurna... tak mampu di jelaskan dan diungkapkan seberapa besar cinta dan kasih yang ia berikan.
This is it :
Cinta Kasih Ibu
Karya : Elis Siti Nurjanah & Eva Dianita
Setiap hari kau menyapakuLewat suara lembutmu
Tatapanmu... selalu tersimpan dalam rinduku
Segala ketulusan ada padamu
Di saat canda, tawa, sedih kau selalu ada
Kau selalu membuatku nyaman Ibu..
Berada di sampingmu.. ternyaman bagiku
Sejuta cinta kau berikan
Lewat senyummu
Ribuan kasih tercurahkan
kau mampu hilangkan gundah hatiku
Setiap tetesan air mataku, kau jadikan senyuman..
Memberi ruang ternyaman tak tergantikan
Untuk puisi yang satu ini, saya dan teman saya membuatnya di saat hujan turun begitu deras ketika kami pulang kuliah. Suasana yang mengingatkan teman saya kepada seseorang... dan saya juga begitu.. hehe.
This is it :
Hujan
Saat rintik hujan membasahi
Butiran tetes hujan menetes dalam relung hatiku
Semakin deras hujan
Semakin memenuhi rinduku
Tebaklah sebanyak apa aku merindukanmu
Sebanyak tetesan hujan deras siang ini..
Tetesan hujan tlah berhenti..
Namun rinduku tak berhenti
Kulempar pandangan keluar jendela
Menatap pohon rindang..
Bayang dirimu terlihat berseri menatapku
Namun sekejap kau menghilang..
Saat ku kedipkan mata ini..
Menghadirkan perasaan..
Bahwa jauh di sana..
Ku yakin kau merindukanku...
Puisi yang menggambarkan suasana hati teman saya, Euis Encar namanya, ketika ia sangat merindukan seseorang yang berarti baginya.
This is it :
Rindu
Sebesar apakah rinduku padamu?
Mungkinkah...
Seperti mentari yang menyinari pagi...
Mungkinkah...
Seperti sang rembulan yang menyinari malam
Nyatanya tak begitu..
Tetapi..
Seperti rintik hujan membasahi bumi
Tak mampu kuhitung...
Seperti oksigen yang kau hirup setiap hari
Seperti tiupan angin yang tak mampu kugenggam...
Puisi karya saya sendiri, puisi ini terlintas begitu saja tanpa perencanaan ketika saya sedang menggambar diatas kertas dan menuliskan puisi ini di atas gambar yang saya buat.
This is it.
Gemuruh
Karya : Eva Dianita
Tiada kata mampu terucapSepiku tanpa jawab..
Gemuruh yang terhenti
Dikala menanti..
Melemahkan kelopak mata...
Tiada kata mampu terucap
Saat tergambar tiada aku..
Gemuruh terus bergejolak
Namun perlu sehari...
Sejauh namun menyadari...
Bukti gemuruh itu pasti.
Dua puisi yang saya buat ini, spesial untuk temanku tersayang yang waktu itu suasana hatinya sangatlah buruk, namun kini semuanya tlah berlalu. Puisi yang menggambarkan keadaan temanku waktu itu. Meskipun begitu.. puisi ini masih saya simpan. Semoga saja sahabatku natinya tidak akan sedih dan galau-galau lagi.
This is it : For Melawati
Kesetiaan
Kesetiaan bukanlah puisi..
Kesetiaan bukanlah kata dan ribuan kata
Kesetiaan adalah nyawa..
Hidup dan tumbuh di hati tulus terdalamku
Kesetiaan adalah emas..
Tak mudah dimiliki
Tak mudah didapatkan...
Kesetiaan yang tulus kurasakan...
Rapuh namun kokoh...
Kesetiaanku seindah terbitnya mentari
Sedalam kau gali bumi hingga ujung
Seluas ruang hampa angkasa...
Sebanyak jutaan bintang di langit..
Kesetiaan ini takan kulukai
Takan kuhancurkan
Kuberikan kesetiaan hatiku..
Balas aku dengan setiamu...
Tatap mataku..
Jauh di dalamnya kau bisa temukan
Hanya satu di hatiku
Sadarilah
betapa setianya aku padamu...
Kesedihanku
Apa salahku?
Apa kurangku?
Tak cukupkah kuyakini hatimu?
Tak cukupkah ketulusan hatiku yang setulusnya hanya padamu?
Dalam pedulinya aku padamu
Ku lihat kau dengannya...
Kudengar kau dengannya...
Aku dihadapanmu membeku membisu..
Seketika itu kau nyalakan api sebesar-besarnya
Meluapkan seluruh perasaan yang terbakar
Membakar hatiku..
Meneteskan air mataku.
Langitpun menangis akan kepedihan hatiku terasa
Dalam deras hujan kutinggalkanmu...
Begitu tersayat hatiku..
Tajam dan dalam..
Aku menangis...
Muak aku padamu!
Kau duakan aku..
Melukai seluruh kesetiaanku
Ingin kulempar kau..
Sejauh dari pandanganku
Luka yang teramat pedih...
Begitu sulit menerima hadirmu
Takan hatiku kembali
Kesedihanku...
Kekecewaanku..
Kemarahanku...
Menghabiskan seluruh hatiku untukmu selamanya...
Kita berakhir....
Nah itulah puisi yang dapat saya posting untuk saat ini... Meskipun kami tak begitu hebat dalam membuat puisi, meskipun kami bukanlah orang-orang yang puitis, tetapi, kami mencoba belajar untuk mengisi waktu luang. Masih banyak puisi yang saya buat bersama teman-teman saya lain kali akan saya posting lagi.
Comments
Post a Comment