Perahu kecil itu pun terhempas, bukannya manepi
terhempas menabrak batu karang
puing2 perahu kecil terbawa ombak
perlahan hilang dan hilang
Sedih memang jika kita mengalami yang namanya sakit hati. Seperti kalimat-kalimat di atas, yang saya tulis ketika sedang mendengarkan lagu galau. Kenapa saya mendengarkan lagu galau? Karena saya ingat akan kegalauan saya, masih musim gak sih ngegalau? hmm yasudahlah namanya juga anak muda.. hadooh ckckckck...
Baiklah, seperti sebait puisi sederhana di atas. Hmm.. anggap saja bahwa perahu kecil itu adalah perasaan saya, dan ombak itu adalah waktu. Galaunya tuh di siniiii... eh. yang bikin galaunya itu karena ia adalah sebuah perahu kecil alias perasaan kecil, baru juga punya sedikit perasaan dan harapan eh dihancurkan dengan sebuah harapan palsu. (curhat banget yah).
Perahu kecil itu terhempas menabrak karang. Seolah-olah perasaan ini hancur, namun seiring berjalannya waktu kehancuran itu pun hilang. Jeng.. jeng.. jadilah hati yang baru yang takkan lagi diibaratkan perahu kecil yang rapuh, dan tidak akan pernah bisa hancur dengan apapun. Justru kehancuran perahu itu menimbulkan suatu semangat baru, semangat untuk melakukan hal-hal terbaik. Karena hidup ini bukan untuk memikirkan sesuatu yang tak pasti dan bikin galau, lebih baik gunakan waktu dengan melakukan hal-hal yang lebih berguna dan bermanfaat yang akan membawa kita pada keberhasilan, seperti banyak belajar dan kerja keras. Banggakan orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar dengan usaha dan kerja keras. JJJ
Sedih memang jika kita mengalami yang namanya sakit hati. Seperti kalimat-kalimat di atas, yang saya tulis ketika sedang mendengarkan lagu galau. Kenapa saya mendengarkan lagu galau? Karena saya ingat akan kegalauan saya, masih musim gak sih ngegalau? hmm yasudahlah namanya juga anak muda.. hadooh ckckckck...
Baiklah, seperti sebait puisi sederhana di atas. Hmm.. anggap saja bahwa perahu kecil itu adalah perasaan saya, dan ombak itu adalah waktu. Galaunya tuh di siniiii... eh. yang bikin galaunya itu karena ia adalah sebuah perahu kecil alias perasaan kecil, baru juga punya sedikit perasaan dan harapan eh dihancurkan dengan sebuah harapan palsu. (curhat banget yah).
Perahu kecil itu terhempas menabrak karang. Seolah-olah perasaan ini hancur, namun seiring berjalannya waktu kehancuran itu pun hilang. Jeng.. jeng.. jadilah hati yang baru yang takkan lagi diibaratkan perahu kecil yang rapuh, dan tidak akan pernah bisa hancur dengan apapun. Justru kehancuran perahu itu menimbulkan suatu semangat baru, semangat untuk melakukan hal-hal terbaik. Karena hidup ini bukan untuk memikirkan sesuatu yang tak pasti dan bikin galau, lebih baik gunakan waktu dengan melakukan hal-hal yang lebih berguna dan bermanfaat yang akan membawa kita pada keberhasilan, seperti banyak belajar dan kerja keras. Banggakan orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar dengan usaha dan kerja keras. JJJ
Comments
Post a Comment