Sahabatku Semangatku

Ternyata begini rasanya jadi mahasiswa tingkat akhir? penuh kegalauan, kegelisahan, kejenuhan, kelelahan, kebingungan, kegundahan, keraguan termasuk juga kebahagiaan. Yah.. meskipun jadi mahasiswa tingkat akhir itu banyak gak enaknya karena lagi sibuk-sibuknya bimbingan, penelitian, nyusun skripsi dan lain-lain tapi masih ada kebahagiaan yang terselip indah di sana. Kebahagiaan karena mahasiswa tingkat akhir juga manusia, ia juga pasti punya sahabat dan teman-teman yang selalu ada di hari-harinya dan juga keluarga yang selalu mendukungnya.
Hari ini, hari disaat saya membuat tulisan ini sebenarnya saya sedang berhadapan dengan tugas pembuatan instrumen-instrumen penelitian yang membingungkan itu. Ini sungguh-sungguh membingungkan, rasanya seperti hilang inspirasi, hilang ide dan tak ada yang bisa terpikirkan sama sekali mungkin karena terlalu banyak berpikir jadi saya sedikit lelah. Karena lelah berpikir akhirnya saya pun membuka dokumen baru di laptop dan mulai menulis apa yang sedang saya pikirkan. Memikirkan skripsi dari pagi hingga sore itu rasanya cukup membuat kepala terasa berat, namun kini ringan kembali. Ringan kembali setelah saya chat di handphone bersama sahabat terbaik saya sedunia, yang sempat saya ceritakan di sini.
Sebenarnya sudah dari jauh-jauh hari saya berniat menghubunginya kembali, namun ragu-ragu. Saya takut dia sedang sibuk, takut mengganggunya dan lain-lain. Tapi... ah masa sama sahabat dekat ragu kan? Maka sayapun akhirnya menghubungi dia lewat chat untuk tahu bagaimana kabarnya saat ini. Dia masih sama seperti dulu... sosok sahabat baik yang bisa merubah mood saya menjadi baik. Percakapan kami memang tak begitu banyak, tapi semangatnya mampu membangkitkan semangat saya. Jujur saya bangga padanya, dia bisa bekerja sambil kuliah sekaligus dari hari Senin sampai Minggu. Senin sampai Jum’at ia bekerja dan tiap Sabtu-Minggu ia kuliah, setiap hari ia harus bekerja ataupun kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore. Itu ia lakukan pulang pergi Ciwidey-Bandung tiap harinya, ia berangkat subuh dan pulang malam. Sungguh melelahkan bukan? Bahkan dalam sebulan ia bisa tak mendapatkan libur sama sekali, karena waktu liburnya adalah jika ada tanggal-tanggal merah (libur nasional). Dengan keadaan sesibuk itu ia masih bisa semangat, ini membuat saya menjadi berpikir bahwa kesibukan saya ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kesibukannya, tapi saya masih saja sering mengeluh dan terkadang malas-malasan. Seandainya saya tak menghubunginya mungkin sampai saat ini saya masih mengeluhkan tugas-tugas saya, padahal saya tidak kuliah sambil bekerja, saya hanya kuliah saja itu pun tidak full satu minggu, saya masih punya banyak waktu berdiam diri di rumah dan membuang waktu saya dengan sia-sia, seperti misalnya tidur siang, nonton tv, mendengarkan lagu, ataupun hal-hal tak berguna lainnya namun ketika menghadapi tugas skripsi banyak mengeluh.
Dari sini saya sadar bahwa saya tidak boleh mengeluh lagi, saya harus semangat, hidup itu terus berjalan dan semakin hari semakin banyak hal rumit yang harus bisa kita hadapi. Seperti peribahasa “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian” yang artinya bersakit-sakit dahulu barulah bersenang-senang kemudian. Tak ada hal menyenangkan dan membahagiakan selain memperoleh suatu keberhasilan, dan keberhasilan itu tak ada yang diperoleh melalui jalan yang mudah. Kita perlu melalui tahapan-tahapan yang kian lama kian sulit untuk mencapai keberhasilan yang kita inginkan.Seperti bermain game, berhasil melalui level satu maka naik ke level dua kemudian level tiga dan seterusnya yang kian lama kian sulit. Berusahalah menghadapi semua permainan yang disajikan, jangan menyerah dan jangan biarkan permainan itu berakhir dengan “game over” tapi buatlah berakhir dengan kemenangan “you win” itu baru berhasil. Apapun kesulitannya baik itu kuliah, skripsi, tugas ataupun pekerjaan dibawa enjoy aja, nikmati saja prosesnya sesulit apapun itu karena kita akan memenangkannya, yakinlah.
Setelah lama berbincang di aplikasi chat dengan sahabat saya, saya jadi teringat dengan tulisan yang pernah saya posting disini. Tulisan yang sempat saya lupakan, mimpi-mimpi, harapan dan tujuan yang sempat saya lupakan akhirnya saya baca kembali, saya ingat kembali. Banyak hal-hal yang saya lakukan selama ini sehingga membuat saya lupa akan apa yang pernah saya tulis dulu, dan kini saya ingat kembali dan ini membuat semangat saya semakin bertambah. Ternyata menuliskan apa yang sedang kita pikirkan saat ini dan menyimpannya bisa berguna di lain hari, disaat kita lupa dan kehilangan semangat.
Ini semua karena sahabat saya, karena saya chat dia dan menanyakan kabarnya, mengobrol banyak, saling menyemangati meskipun saat itu mungkin saya mengganggu pekerjaannya karena dia sedang di tempat bekerja tapi katanya “ga apa-apa va, kapan lagi bisa ngobrol gini sama eva” dan yah dalam pikiran saya juga “kapan lagi bisa ngobrol gini sama imas” J.Jika saya ingat kembali masa-masa SMP dan SMA, masa-masa sebelum dan setelah mengenalnya. Dulu sebelum mengenalnya, saya memang sering melihatnya disekolah karena kita sekolah di SMP yang sama tapi tidak satu kelas, misalnya saya kelas 9-D dia kelas 9-I. Selama belum mengenalnya mungkin saya terlihat kurang ramah (judes) atau apapun lah itu, bahkan waktu kita sekolah di SMA yang sama karena saya pikir saya tidak mengenalnya jadi sesering apapun melihatnya di sekolah saya cuek saja. Dulu, waktu saya naik ke kelas XI saya ditempatkan di kelas yang sama dengannya, dia mengajak saya untuk sebangku dengannya tapi saya bilang saya sudah ada teman sebangku yaitu sahabat saya juga yang tinggal di daerah yang sama, teman sebangku saya waktu kelas X dan sudah kenal dari sejak SMP. Saya tahu sepertinya waktu saya menolak sebangku dengannya pasti dia kecewa, apalagi karena saya bersikap cuek atau mungkin bahkan jutek padanya. Saya sangat ingin meminta maaf padanya atas sikap saya dulu, maafkan saya sahabatku. Tapi, setelah sekelas dan saling mengenal satu sama lain ternyata dia teman yang baik, sampai pada waktu kelas XII SMA saya sebangku dengannya karena teman sebangku saya memutuskan untuk merubah teman sebangku atau saling bertukar teman sebangku, mungkin biar gak bosen dan jadi banyak teman. Selama sebangku dengannya kita jadi sahabat yang baik, banyak bercerita, bercanda, belajar bersama dan lain-lain. Dia itu sosok yang rajin, karena di kelas dia selalu duduk dengan buku pelajaran yang terbuka seengganya di waktu kosong itu ada sedikit pelajaran yang ia pelajari tidak seperti saya, malas. Tapi, kita selalu berangkat kesiangan ke sekolah jadi selalu kebagian bangku paling belakang. Tapi itu tak masalah, dimanapun duduknya yang penting kita belajar dengan sungguh-sungguh tak ada bedanya kok dengan duduk di bangku barisan depan.
Saya senang karena sudah mengenalnya. Seperti yang pernah saya ceritakan di sini, dia adalah sahabat terbaik saya. Saya belum pernah menemui sahabat sebaik dia sebelumnya atau setelahnya sampai saat ini. Dia selalu berhasil membuat mood saya menjadi baik kembali disaat saya sedang bad mood atau apalah itu, dia motivator saya, inspirasi saya, dan tentunya sahabat terbaik saya. Sahabat terbaik yang pernah ada dalam hidup saya, because no ego betwen us tidak ada yang ingin menjadi lebih baik antar sahabat satu sama lainnya. Tidak saling bersaing menjadi yang terbaik atau apapun lah itu. Sahabat saya yang satu ini lain dari yang lain, dia selalu baik, tulus dan saya nyaman bercerita dengannya.Meskipun sebentar dan sedikit saja percakapan kami tapi that is a quality time with my best friend meskipun cuman ngobrol lewat aplikasi chat di handphone doang, banyak sekali motivasi dan akhirnya saya bersemangat kembali. Dialah Imas Nikolasari, sahabat saya dari SMA yes...you are my bestfriend forever and ever. Di saat sedang menulis ini, saya menemukan kutipan entah milik siapa, tapi ini kutipannya lumayan bagus juga, so saya tempel nih di bawah sini.
"Everything changes and nothing stays the same but as we grow up, one thing does remain. I was with you before and will be till the end. Nothing could ever replace my best friend."-Unknown
Terimakasih sudah menjadi sahabat saya selama ini. Terimakasih sahabat... tetaplah menjadi sahabat saya selamanya Aamiin... J

Comments