Mahasiswa Tingkat Akhir #2

Hola semuanya, apa kabar? Kabar apa? Yeah, masih bercerita tentang mahasiswa tingkat akhir. Nah beberapa pekan lalu saya sempet nih nulis tentang mahasiswa tingkat akhir bagian 1 di sini. Di mahasiswa tingkat akhir #1 saya cerita tentang derita-derita yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Nah kali ini saya akan bercerita lagi tentang mahasiswa tingkat akhir dan skripsi mereka. Ini mengenai penyakit-penyakit yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir, lah ko mahasiswa tingkat akhir penyakitan? (bentar deh dipikirin dulu, penyakitan? *sambil menatap dinding kamar* :v ga sengeri itu juga sih yah)Ya begitulah.. bisa dikatakan penyakitan atau apalah, penyakit ringan aja sih. Pastinya sebelum kalian menjadi mahasiswa tingkat akhir mungkin ada baiknya mencegah hal-hal yang akan ditulis di bawah, dan yang sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir semoga tidak mengalami penyakit-penyakit tersebut. Namun jika sudah mengalami segeralah sembuhkan diri kalian, obatnya gampang sih sugesti yang baik-baik aja, sayangi diri sendiri, inget orang tua dan juga inget umur. :v
Nah langsung aja nih temen-temen, berikut ini beberapa penyakit-penyakit yang dialami mahasiswa tingkat akhir menurut saya (opini aja sih), chek this out ya :D

1.      Penyakit Malas
Ini adalah penyakit terganas nomor satu yang mengancam para mahasiswa tingkat akhir. Penyakit ini bisa menyebar ke seluruh mahasiswa tingkat akhir dimana pun berada, bahkan penyakit ini pun bisa menular. Penyakit malas ini mudah sekali menular, misalnya kalian mempunyai teman berpenyakit malas, jauhin deh temen begini karena dijamin kalo sistem kekebalan kalian terhadap malas itu lemah pasti langsung ketularan malas. Ciri-ciri orang yang mengalami penyakit malas ini diantaranya adalah malas mengerjakan skripsi, malas revisi, malas bimbingan, malas makan, malas minum, malas senyum, malas mandi, malas tidur, malas bangun, malas bicara, malas keluar rumah, malas bergerak dan malas-malas lainnya. Penyakit ini akan sangat membuat kecepatan pembuatan skripsi kalian melambat, akhirnya secara tidak sadar kalian ditinggalin temen naik bis, naik kereta, naik pesawat, naik angkot, naik delman. Yah... ketinggalan, dan rasanya pasti sakit, gak enak di hati pokonya nyelekit banget. Disaat kalian tersadar kalian ditinggalin, apa yang kalian lakukan? ya pasti berlari, dikejar deh itu bis, kereta api, angkot, delman dan lain-lain itu. Lelah... Jadi meskipun sulit, coba deh bangun dan angkat senjata kalian buat memerangi rasa malas yang merugikan ini. Ayo memerangi malas, ayo kita perang, battle day dimulai attack satu serang sesuai nomor urut attack dua buat tambal bintang !! ya.. dikiranya main game! Iya kalau kalian bisa perang di game-game handphone, smartphone, iphone, PC, dan gadget lainnya mengapa memerangi rasa malas susah, anggap saja perang di game, apa yang kalian ingin capai? Kemenangan dan naik level, jadi kalo kalian ingin mencapai tujuan yang lebih tinggi cobalah untuk memenangkannya.

2.      Penyakit “ntar aja”(menunda)
Penyakin nomor dua ini hampir-hampir mirip dengan penyakit nomor satu yaitu penyakit malas namun ada bedanya, penyakit “ntar aja” ini adalah penyakit yang tak seganas penyakit malas. Bila penyakit malas meradang dan menerpa pada semua aktivitas setiap waktu, penyakit “ntar aja” ini hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, kalian sedang sibuk bantuin ibu di rumah, mengerjakan pekerjaan sampingan, berada diperjalanan, kondisi tidak memungkinkan untuk mengerjakan tugas akhir kalian pasti penyakit “ntar aja” ini muncul. Sebenarnya tidak hanya itu, penyakit “ntar aja” ini bisa muncul meskipun kalian idak sedang sibuk, meskipun kalian sedang berada di waktu luang, tapi kalian berpikir bahwa tugas tersebut akan kalian selesaikan tapi “ntar aja”. Meskipun nantinya kalian juga mengerjakan, ada yang “ntar aja”nya lama sampe di nantikan sebulan ada juga yang cepet “ntar aja”nya 5 jam kedepan langsung dikerjakan. Tetap saja kalian akan dirugikan dengan penyakit “ntar aja” ini, nah penundaan tugas yang terlalu lama bisa dikatakan malas dan berakibat kalian ketinggalan bis, delman, becak dan lain-lainnya, akhirnya kalian sendiri yang kelelahan ngejar. Terus penundaan yang hanya dilakukan beberapa jam saja, padahal saat kalian nyebutin kata “ntar aja” kalian lagi kepikiran tugas, karena ditunda jadilah lupa “eh, yang tadi siang dipikirin itu apa ya? Tadi ada solusinya kok lupa ya?” akhirnya kalian mikir keras dan lama lagi. Jadi jika tidak sibuk-sibuk amat ya janganlah kalian menunda pekerjaan kalian, segeralah kerjakan ketika ingat saat itu juga. Kaya semacam kalian lagi war deh, ditunda “ah warnya ntar aja males” eh kelupaan akhirnya battle day berakhir dan kalian pun ga ngettack sama sekali, nyesel ga? Ayolah, masa game bisa dipantengin terus sampe ke jam-jamnya lah kalian tungguin, ko kehidupan sendiri yang lebih nyata banyak di ntar-ntarin? Wake up, jangan kebanyakan menghabiskan waktu di dunia yang ga nyata kawan. Iya ini nasehat termasuk buat diri sendiri juga. Gimana cerita saya bisa nyambung sampe ke game? berarti saya suka main game, ok saya wake up dong saya! :v

3.      Penyakit Lupa
Penyakit ini bukan terjadi karena faktor usia tapi disebabkan karena terlalu sering menunda-nunda akhirnya lupa. Terlalu banyak pikiran berat akhirnya sering lupa dan terlalu-terlalu lainnya. Penyakit lupa ini kadang tidak permanen, sesaat aja “eh lupa ga revisi bagian ini” atau “eh lupa dulu itu sumbernya dapet dari mana” gak teliti nih begini. Penyakin ini juga memperlambat proses pengerjaan skripsi, lupa ngesave file akhirnya lenyap seketika dan bikin ulang, lupa waktu, lupa makan, lupa tidur, lupa nyimpen dompet, ponsel, kacamata, jam tangan dan barang-barang lainnya, lupa mandi, lupa nyuci baju, dan lupa-lupa lainnya yang bisa berakibat tidak baik untuk pengerjaan tugas akhir kita, juga berakibat buruk bagi hubungan sosial dan kesehatan badan. Jadi, hindarilah penyakit lupa ini dengan meringankan pikiran, jangan tertekan karena dikejar waktu, jangan menunda pekerjaan dan kerjakan tugas akhir dengan tenang tidak tergesa-gesa.

4.      Penyakit Main
Penyakit main adalah penyakit yang diderita oleh orang yang tidak mengalami penyakit lupa, karena berdiam diri membuatnya kepikiran terus sama tugas akhir, akhirnya dia mencari kebahagiaan dan kesibukan dengan main untuk melupakan sejenak tugas akhirnya. Namun penyakit main ini akan menjadi berkelanjutan jika keuangan memadai :v. Penyakit main ini juga bisa dikatakan menunda dan sengaja melupakan, jelas sekali pengerjaan tugas akhir pun terhambat, banyak waktu terbuang begitu saja. Ada baiknya kita ikutin apa kata pepatah aja “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” Nah baiknya kita beresin tugas dulu, baru main sepuasnya.

5.      Penyakit Belajar
Penyakit ini sebenarnya bagus, tidak merugikan tapi sedikit memperlambat penyelesaian tugas akhir kalian. Mengapa demikian? Karena belajar di sini adalah belajar tentang hal-hal diluar skripsi. Sering kali kita tertarik dengan hal lain diluar bidang yang sedang kita emban saat ini, misalnya tertarik bidang psikologi dan mencari tahu tentang itu padahal kalian lagi ngerjain skripsi teknik mesin, kemudian tertarik bidang komputer, video editing, desain graphic, photography padahal kalian lagi ngerjain tugas akhri/skripsi matematika, kemudian mempelajari asal-usul bumi, pelanet dan sekitarnya padahal kalian jurusan yang tidak nyambung dengan apa yang dipelajari. Ini disebabkan mungkin karena kita bosan, kita jenuh memikirkan dan terus memikirkan satu hal itu-itu aja akhirnya tertarik dengan apa yang orang lain pelajari “kok rumput tetangga terlihat lebih hijau?” padahal semua bidang juga memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Nah boleh lah kita menuntut ilmu lain, menambah pengetahuan dan wawasan baru tapi jangan sampai melupakan tugas kita sendiri.


Nah, sekian cerita dari saya, penyakit mana nih yang kalian alamin? Hindarin dan segera sembuhkan ya, jika masih ada penyakit lainnya yang tidak tersebutkan tambahkan di kolom komentar. Terimakasih telah membaca.

Comments